Kartu debit dan kartu ATM adalah kartu khusus yang diberikan oleh Bank kepada pemilik rekening yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara elektronis atas rekening tersebut. Pada saat kartu digunakan bertransaksi, akan langsung mengurangi dana yang tersedia pada rekening. Apabila digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM, maka kartu tersebut dikenal dengan kartu ATM. Namun apabila digunakan untuk transaksi pembayaran dan pembelanjaan non-tunai dengan menggunakan mesin EDC ( Electronic Data Capture ), maka kartu tersebut dikenal sebagai kartu Debit. Setiap pemegang kartu diberikan nomor pribadi ( PIN ) yang bersifat rahasia untuk keamanan dan otorisasi transaksi. Untuk kartu debit, selai otorisasi dengan PIN, dimungkinkan pula otorisasi dengan tanda tangan seperti halnya Kartu Kredit. Batas ( limit ) transaksi kartu Debit dan kartu ATM tergantung dari jenis kartu yang temen-temen miliki. Umumnya terdiri dari limit jumlah dan frekuensi transaksi, baik untuk penarikan tunai, belanja, maupun transfer.
Ø Kegunaan ATM :
Kartu Debit dan kartu ATM berguna sebagai alat bantu untuk melakukan transaksi dan memperoleh informasi perbankan secara elektronis. Jenis transaksi yang tersedia antara lain :
- Penarikan tunai
- Setoran tunai
- Transfer dana
- Pembayaran
- Pembelanjaan
Seiring dengan kemajuan teknologi, jenis transaksi dan informasi yang tersedia akan terus bertambah.
Ø Keuntungan Menggunakan ATM : Keuntungan memiliki kartu ATM dan kartu Debit antara lain :
1. Mudah, karena tidak perlu datang ke Bank untuk melakukan transaksi atau memperoleh informasi.
2. Aman, karena tidak perlu membawa uang tunai untuk melakukan transaksi belanja di took.
3. Fleksibel, karena transaksi penarikan tunai / pembelanjaan via ATM / EDC dapat dilakukan dijaringan bank sendiri, jaringan lokal dan jaringan internasional.
4. Leluasa, karena dapat bertransaksi setiap saat meskipun hari libur .
Ø Makna Logo pada Kartu Debit dan Kartu ATM
Logo yang tertera pada kartu menunjukan bahwa kartu tersebut memiliki akses di jaringan yang tertera logo yang sama. Jaringan tersebut antara lain :
1. Jaringan Lokal : Link, ALTO, ATM Bersama, PRIMA
2. Jaringan International : Cirrus, Maestro, mastercard Electronic, VISA Plus, VISA Electro
Ø Biaya Penggunaan ATM
Umumnya bank akan mengenakan biaya untuk penggunaan kartu antara lain biaya administrasi bulanan dan biaya transaksi khususnya transaksi yang menggunakan jaringan lain. Biaya transaksi via jaringan yang dikenakan oleh bank penerbit akan berbeda untuk transaksi yang dilakukan di jaringan lokal dan jaringan international.
Di Indonesia, hampir semua orang mengenal dan mendengar kata-kata ATM. Data statistik Bank Indonesia menunjukkan jumlah Bank, baik Bank Umum, Bank Pemerintah Daerah, maupun Bank Swasta , dari 108 Bank pada tahun 2002, turun menjadi 102 Bank (lihat tabel 1). Akan tetapi, jumlah mesin ATM nya mengalami peningkatan dari jumlah 9.594 unit pada tahun 2002, menjadi 15.669 unit pada tahun 2005 (lihat tabel 2). Artinya, rata-rata jumlah pemilikan mesin ATM setiap bank dari 89 unit pada tahun 2002, naik menjadi 154 unit pada tahun 2005.
Tabel 1. Jumlah Bank
Periode | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 |
Bank Umum | 5 | 5 | 5 | 5 |
Bank Pemerintah Daerah | 26 | 26 | 26 | 26 |
Bank Swasta | 77 | 76 | 72 | 71 |
Jumlah : | 108 | 107 | 103 | 102 |
Tabel 2. Jumlah Mesin ATM
Periode | 2002 | 2003 | 2004 | 2005 |
Bank Umum | 3.916 | 4.251 | 4.328 | 7.128 |
Bank Pemerintah Daerah | 0 | 0 | 283 | 394 |
Bank Swasta | 5.678 | 5.985 | 8.989 | 8.147 |
Jumlah : | 9.594 | 10.236 | 13.600 | 15.669 |
Dari jumlah kartu ATM yang beredar, baik kartu ATM itu sendiri maupun kartu ATM & Kartu Debet , jumlahnya mengalami peningkatan (lihat gambar 1) Dari jumlah 25.000.000 buah kartu pada bulan Januari 2006 naik menjadi 30.000.000 buah kartu pada bulan Maret 2007. Apabila kita menggunakan asumsi jumlah bank pada tahun 2005, maka setiap bank mengeluarkan rata-rata kartu sebanyak 294.000 buah kartu, dan setiap mesin ATM, melayani rata-rata sebanyak 1.915 buah kartu.
Gambar 1. Jumlah Kartu Beredar
Sumber : Data Skunder Bank Indonesia (2007)
Gambar 2. Volume Transaksi
Dari data tersebut di atas, terlihat seolah-olah perkembangan ATM di Indonesia menunjukkan jumlah peningkatan yang cukup signifikan. Akan tetapi, apabila kita lihat dari gambar 2, jumlah transaksi perbulannya mencapai rata-rata 25.000.000 transaksi, atau 852.824 transaksi perhari. Setiap bank rata-rata melayani transaksi sebanyak 8.361, atau 54 transaksi per mesin ATM. Bandingkan dengan transaksi di negara-negara maju, dimana setiap mesin ATM melakukan 500-1.000 transaksi setiap harinya.
Penggunaan ATM yang belum optimal tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama adalah faktor budaya, yang masih menganggap transaksi face to face atau transaksi langsung lebih aman, walaupun harus mengantri lama. Kedua adalah faktor teknologi, dengan perkembangan teknologi saat ini pelayanan transaksi Bank non teller tidak lagi bertumpu pada transaksi di ATM. Saat ini sudah ada fasilitas yang lebih fleksibel yaitu Mobile banking, dimana transaksi dapat dilakukan dengan menggunakan phone celluler, sehingga orang tidak perlu datang dan mengantri di ATM. Selain itu ada juga fasilitas Internet-banking, dimana transaksi dapat dilakukan dari ruang kerja dengan mengakses internet.
1.1.2. Faktor Pemilihan ATM
Beberapa penelitian yang mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih jasa ATM diantaranya adalah Kaynak (2004), yang mengulas tentang sikap konsumen Amerika terhadap bank komersial. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat tiga atribut penting yang menjadi pertimbangan konsumen, yaitu : ketersediaan ATM, pelayanan yang cepat dan efisien, serta respon petugas yang cepat. Almossawi (1991) mengidentifikasi lima atribut penting yang dipertimbangkan konsumen, yaitu :
a. Lokasi ATM yang mudah dijangkau,
b. Ketersediaan ATM dibeberapa lokasi,
c. Reputasi bank,
d. Layanan ATM 24 jam, dan
e. Ketersediaan tempat parkir yang memadai.
eShekels Limited (2006) melakukan survey untuk mengkaji tentang faktor-faktor yang mendasari seseorang untuk memilih ATM. Hasil survey tersebut menunjukkan bahwa faktor pemahaman terhadap ATM; keinginan, alasan dan pola penggunaan ATM merupakan faktor utama yang mendasari seseorang untuk memilih ATM, dengan rincian sebanyak 88% responden memahami tentang ATM, 72% mempunyai keinginan untuk menggunakan ATM, 77% responden yang menggunakan ATM mengemukakan alasan kemudahan akses dalam penggunaan ATM dan sebanyak 13% responden untuk menghindari antrian. Pola penggunaan ATM terbanyak dilakukan sekali dalam seminggu (sebanyak 28% responden). Permanasari dan Hermana (2005) menyebutkan bahwa keinginan menggunakan ATM lebih dipengaruhi oleh tingkat kemudahan penggunaan ATM dibandingkan dengan tingkat manfaatnya.
1.2. Sistem Informasi
1.2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem : Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry FithGerald ; sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Ø Karakteristik Sistem
Ø Memiliki komponen ;
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.
Ø Batas sistem (boundary) ;
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut yang meliputi :
1. Masukan sistem (input) ;
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
2. Keluaran sistem (Output) ;
Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.
3. Pengolah sistem (Process) ;
Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.
1.2.2. Konsep Dasar Informasi:
Informasi: data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output.
Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya.Representasi informasi: pelambangan informasi, misalnya: representasi biner. Kuantitas informasi: satuan ukuran informasi. Tergantung representasi. Untuk representasi
biner satuannya: bit, byte, word dll.
Kualitas informasi: bias terhadap error, karena: kesalahan cara pengukuran dan pengumpulan, kegagalan mengikuti prosedur prmrosesan, kehilangan atau data tidak terproses, kesalahan perekaman atau koreksi data, kesalahan file histori/master, kesalahan prosedur pemrosesan ketidak berfungsian sistem. Umur informasi: kapan atau sampai kapan sebuah informasi memiliki nilai/arti bagi penggunanya. Ada condition informasion (mengacu pada titik waktu tertentu) dan operating information (menyatakan suatu perubahan pada suatu range waktu).
Ø Kualitas Informasi ; tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
- Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
- Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
- Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Nilai Informasi ; ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
1.2.4. Sistem Informasi Geografi
Sistem Informasi Geografi (SIG) atau Geographic Information System (GIS) adalah suatu sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data yang bereferensi spasial atau berkoordinat geografi atau dengan kata lain suatu SIG adalah suatu sistem basis data dengan kemampuan khusus untuk menangani data yang bereferensi keruangan (spasial) bersamaan dengan seperangkat operasi kerja (Barus dan Wiradisastra, 2000). Sedangkan menurut Anon (2001) Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geogarfis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa peta dasar terdigitasi (nurshanti, 1995).
Aplikasi SIG dapat digunakan untuk berbagai kepentingan selama data yang diolah memiliki refrensi geografi, maksudnya data tersebut terdiri dari fenomena atau objek yang dapat disajikan dalam bentuk fisik serta memiliki lokasi keruangan (Indrawati, 2002).
Tujuan pokok dari pemanfaatan Sistem Informasi Geografis adalah untuk mempermudah mendapatkan informasi yang telah diolah dan tersimpan sebagai atribut suatu lokasi atau obyek. Ciri utama data yang bisa dimanfaatkan dalam Sistem Informasi Geografis adalah data yang telah terikat dengan lokasi dan merupakan data dasar yang belum dispesifikasi (Dulbahri, 1993).
Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Salah satu unggulan pertama SIG adalah terletak pada kemampuannya untuk mendapatkan informasi-informasi yang tidak terprediksi sebelumnya. Penggunaan SIG terutama untuk pengelolaan sumberdaya alam, yang menyangkut perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian sumberdaya alam dan lingkungan hidup (Prahasta, 2001). Seperti pada sistem lain yang memiliki karakteristik, SIG juga memiliki karakter yang mencirikan bahwa komponen tersebut merupakan bagian penting yang berkaitan dengan SIG.
Menurut Sulistyo (1999), karakteristik SIG tersebut adalah :
1. Berisi kumpulan
2. Data atau informasi yang bereferensi geografis
3. Terdapat hubungan antara data, baik secara numeris maupun logis untuk pengolahan data atau analisis.
4. Data yang disimpan harus mempunyai struktur data tertentu.
5. Adanya kemampuan untuk melaksanakan fungsi pengumpulan, penyimpanan, pengambilan, analisis dan penyajian data.
Lima karakteristik tersebut kemudian diintegrasikan dengan komponen SIG yaitu : perangkat lunak, perangkat keras, data bergeoreferensi, dan sumberdaya manusia (manajemen).
Secara umum SIG teerdiri dari sub sistem (Prahasta, 2001) yaitu :
- Data Masukan (Input Data)
- Data Keluaran (Output Data)
- Data Manajemen
- Data Manipulasi dan Analisis
Susbsistem masukan data dimaksudkan sebagai upaya pengumpulan dan mengolah data spasial dari sumber (peta, data penginderaan jauh dan basis data lain). Subsistem penyimpanan dan pemanggilan kembali dilakukan untuk mengorganisasi data dalam bentuk yang mudah dan cepat dapat diambil kembali, dan memungkinkan pemutakhiran serta cepat dan akurat. Sistem manipulasi data dan analisis data dilaksanakan untuk mengubah data sesuai permintaan pengguna, atau menghasilkan perameter dan hambatan bagi berbagai optimasi atau pemodelan menurut ruang dan waktu. Subsistem keluaran mampu menayangkan sebagian atau seluruh basis data asli maupun data yg telah dimanipulasi, serta keluaran dari model spasial dalam bentuk tabel dan peta (Prahasta 2001 dalam Rayuda 2008).
Sistem Informasi Geografi (SIG) bukan sekedar alat pembuat peta, dan walaupun produk SIG lebih sering disajikan dalam bentuk peta, namun kekuatan SIG yang sebenarnya terletak pada kemampuannya untuk melakukan analisis. SIG dapat mengolah data dengan volume besar. Dengan demikian, pengetahuan mengenai bagaimana mengekstrak data tersebut dan bagaimana menggunakannya merupakan fungsi analisis dalam SIG ( Prahasta, 2001).
1.3. Pengertian GPS
GPS itu adalah alat yang mampu menterjemahkan dan menampilkan ID2 itu sehingga bisa pakai sebagi petunjuk tempat atau posisi. Selain posisi X dan Y GPS juga ternyata mampu menterjemahkan pisisi ketinggian atau Z. ID ini adalah Lintang untuk sumbu X dan Bujur untuk sumbu Y. Lintang dan bujur ini merupakan bahasa posisi yang dapat digunakan dan diartikan oleh semua orang didunia ini, yang mana apabila seseorang menunjukkan suatu ID ini pada beberapa orang maka beberapa orang ini akan menuju dan berakhir pada tempat yang sama di bumi ini.
Fungsi utama dari GPS cuman itu, tetapi karena fungsinya yang bisa menandakan posisi yang unik itu akhirnya GPS bisa dikembang beberapa fungsi baru seperti kompas, jalur perjalanan, penunjuk arah kelokasi tertentu, penghitung jarak dan lain-lainnya yang berhubungan dengan navigasi.
GPS berhubungan langsung dengan satelit untuk saat ini ada sekitar 30 buah satelit GPS dan mempunyai 6 lintasan satelit sehingga seluruh daerah dapat terliput dalam waktu 24 jam sepanjang tahun. Untuk dapat menampilkan data 2 demensi sebuah GPS harus bisa mengkap minimal 3 sinyal satelit sedangkan untuk data 3dimensi memerlukan minimal sinyal satelit.
GPS bekerja pada gelombang UHF dan mampu menembus kaca, awan dan plastik. Gedung, pohon dan benda2 padat lainnya dapat merusak atau menghalangi kerja penerimaan sinyal GPS. Jumlah sinyal satelit yang diterima oleh GPS juga perpengaruh pada ketepatan koordinat yang didapat. Untuk alat GPS yang bagus, sebaiknya berkerja dengan database yang bagus juga sehingga peranan GIS sangat diperlukan dalam penyediaan data ini.
1.4. Program ArcView 3.2.
Software ArcView 3.2 adalah software yang salah satu kegunaannya untuk editing, digitasi, pembuatan layout peta citra satelit. Software ini berjalan dibawah sistem dekstop mapping dengan menyediakan suatu kerangka kerja guna pembuatan keputusan spasial, dan mempunyai kemampuan untuk menggambarkan, menyelidiki, dan mengevaluasi, melakukan query dan menganalisis data spasial. Pekerjaan mengubah simbol peta, menambah gambar citra atau grafik, membuat informasi peta. Software Acview ini dapat mengubah icon-icon atau terminology yang digunakan pada interface, mengotomatiskan operasi-operasi atau membuat interface tertentu untuk melakukan akses ke data dasar terentu. Disamping ini Software ArcView juga dapat melakukan komunikasi dengan produk Software lain dimana dapat menggantidata tanpa melakukan konversi dan keluar dari ArcView.
Komponen-Komponen ArcView
Software ArcView mengorganisasikansistem perangkat lunak yang sedemikian rupa sehingga dapat dikelompokkan ke dalam beberapa komponen-komponen penting sebagai berikut :
1. Project
Komponen ini merupakan kumpulan dokumen-dokumen yang saling berhubungan, bekerja sama pada suatu sesion. Dokumen-dokumen tersebut meliputi view, table, chart, layout, script,. Suatu project mengorganisasi dan menyimpan suatu dokumennya. Project melakukan pengaturan bagaimana dan dimana dokumen didisplay. Suatu project disimpan dalam suatu file yang disebut project file yang berformat ASCII dan mempunyai extension.apr.softwareini dapat menampilkan satu projwct windows dalam sau sesion.
- Theme
- View
- Table
- Chart
- Layout
- Script
1.5. Peta
Peta adalah alat perekam dan komunikasi informasi mengenai lokasi dan karakteristik spasial. Peta sebagai sumber daya utama dalam input SIG dan produk utama hasil analisis SIG. Peta bernilai atau berguna karena peta merupakan cara efesien dalam perekaman dan penyimpanan informasi spasial, peta dapat digunakan sebagai alat untuk analisis distribusi spasial dan pola spasial, peta dapat menyajikan penemuan dan mengkomunikasikan informasi secara efektif. (Kurniawana azis, 1997).
Peta yang baik adalah peta yang dapat memberikan gambaran pada pengguna tentang adanya dunia nyata. Hal ini sesuai dengan proses komunikasi kartografis yang dikemukakan muehreke (1980:8).
Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil sebagai kenampakan yang dilihat dari atas ditambah tulisan-tulisan sebagai pengenal (Raisz, dalam Noer Cholik, 2005). Data geografis yang ditampilkan pada peta dapat berupa titik, garis, maupun area. Titik menunjukkan suatu lokasi geografi dimana keberadaan suatu fenomena terlalu kecil bila disajikan dengan garis maupun area. Garis merupakan kumpulan titik yang dihubungkan untuk menggambarkan kenampakan yang terlalu sempit bila digambarkan dengan area. Adapun area adalah wilayah yang terbatasi oleh kenampakan garis, dan membentuk polygon tertentu.
Peta merupakan suatu gambaran konvensional permukaan bumi, biasanya disesuaikan terhadap skala pada bidang datar, untuk menyajikan data yang selektif atau bentuk-bentuk abstrak, ataupun data yang ada kaitannya dengan kenampakan permukaan bumi atau benda angkasa. (Bos E.S, 1977 dalam Kurniawan Aziz, 1997).
1.5.1. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta
Ø Peta mempunyai beberapa fungsi antara lain :
1. Menunjukkan posisi atau lokasi suatu tempat di permukaan bumi.
2. Memperlihatkan ukuran jarak maupun luas suatu tempat di permukaan bumi.
3. Memperlihatkan bentuk detil di permukaan bumi, misalnya : gunung, sungai, jalan dan lain sebagainya.
4. Mengumpulkan dan menyeleksi data dari suatu daerah dan menyajikannya di atas peta.
Ø Tujuan pembuatan peta diantaranya :
1. Untuk komunikasi tentang informasi spasial (ruang)
2. Ungtuk menyimpan informasi
3. Digunakan untuk membantu pekerjaan di bidang konstruksi, misalnya pembuatan dan perbaikan jalan, navigasi, perencanaan dan lain-lain.
4. Digunakan untuk membantu dalam perancangan suatu pekerjaan, misalnya tata kota, tata guna lahan dan lain sebagainya.
5. Untuk analisis data spasial, misalnya ; perhitungan luas, volume tanah galian dan timbunan, kemiringan lahan / tanah dan lain sebagainya.
1.6. Batasan Istilah
ATM adalah kartu khusus yang diberikan oleh Bank kepada pemilik rekening yang dapat digunakan untuk bertransaksi secara elektronis atas rekening tersebut.
Sistem Informasi adalah Suatu sistem terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya. Atau Sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data.
Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem Informasi yang dapat memadukan antara data grafis (spasial) dengan data teks (atribut) objek yang dihubungkan secara geografis di bumi (georeference). Disamping itu, SIG juga dapat menggabungkan data, mengatur data dan melakukan analisis data yang akhirnya akan menghasilkan keluaran yang dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah yang berhubungan dengan geografi.
GPS itu adalah alat yang mampu menterjemahkan dan menampilkan ID2 itu sehingga bisa pakai sebagi petunjuk tempat atau posisi
Software ArcView 3.2 adalah software yang salah satu kegunaannya untuk editing, digitasi, pembuatan layout peta citra satelit. Software ini berjalan dibawah sistem dekstop mapping dengan menyediakan suatu kerangka kerja guna pembuatan keputusan spasial, dan mempunyai kemampuan untuk menggambarkan, menyelidiki, dan mengevaluasi, melakukan query dan menganalisis data spasial.
Peta adalah alat perekam dan komunikasi informasi mengenai lokasi dan karakteristik spasial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar